GGRP Resmikan Mesin LSM Senilai Rp1 Triliun

GGRP Inaugurate LSM Machine

PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) meresmikan mesin Light Section Mill (LSM) senilai Rp 1 triliun. Peresmian ini merupakan komitmen GRP untuk memenuhi kebutuhan baja dalam negeri, khususnya jenis H Beam (I-H Section).

Dalam peresmian ini, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bahwa pihaknya sangat senang dengan upaya yang dilakukan oleh GRP. Hal ini merupakan bukti dukungan kuat GRP terhadap industri baja dalam negeri.

GGRP Inaugurate LSM Machine

"Saya senang, jadi kita bisa menggunakan produk dalam negeri dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Saya ucapkan selamat kepada GRP, semoga produknya bisa berkelanjutan dan bisa diterima," ujar Agus Gumiwang dalam sambutannya.

Ia menambahkan, saat ini industri baja dianggap sebagai induk dari segala industri, karena semua kebutuhan hilir mulai dari sektor transportasi, konstruksi, alat berat, elektronik, dan sektor lainnya membutuhkan produk logam, besi, dan baja.

"Tentu saja perusahaan GRP memiliki peran yang cukup penting," jelasnya.

Sementara itu, Direktur Utama GRP Abednedju Giovano Warani Sangkaeng mengatakan peluncuran ini merupakan bentuk komitmen GRP dalam memenuhi kebutuhan baja dalam negeri serta upaya perusahaan untuk mendukung Presiden Joko Widodo untuk mengurangi ketergantungan terhadap barang impor dan bangga menggunakan produk dalam negeri.

"Diharapkan dengan adanya tambahan kapasitas produksi baja GRP ini dapat mencukupi kebutuhan dalam negeri," jelasnya.

Argo berharap dengan beroperasinya mesin LSM ini dapat mendukung kemajuan industri dalam negeri, terutama dalam peningkatan kapasitas, kualitas dan efisiensi. Sebelumnya, kapasitas produksi baja profil I dan H Section sebesar 480 ribu ton, maka dengan adanya mesin LSM ini, kapasitas produksi dapat ditingkatkan sebesar 500 ribu ton. Dengan demikian, total kapasitas produksi GRP untuk jenis baja ini menjadi 980 ribu ton.

READ  Upaya Kolaboratif untuk Meningkatkan Akses Masyarakat

"Kebutuhan baja profil I dan H Section secara nasional sekitar 500 ribu ton. Artinya, dengan tambahan kapasitas ini, GRP dapat memenuhi pasar domestik dalam waktu 6 hingga 7 tahun," katanya.

Argo menjelaskan bahwa investasi mesin ini merupakan salah satu komitmen GRP untuk melakukan penyesuaian safeguard struktural (proteksi produk baja dalam negeri) dan mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kapasitas produksi nasional sebesar 18 juta ton pada tahun 2024.

Dengan investasi mesin LSM sebesar Rp 1 triliun, berarti total investasi yang ditanamkan GRP untuk meningkatkan kapasitas produksi mencapai Rp 4,5 triliun. Selain mesin LSM, investasi lainnya adalah pada produk hulu dengan memasang mesin Blast Furnace.

"Kami berharap pemerintah dapat terus mendukung produsen dalam negeri mengingat besarnya investasi yang telah dikeluarkan oleh GRP dalam rangka meningkatkan kapasitas produksi dan memperkuat industri baja dalam negeri," kata Argo.

Sumber: cnbcindonesia