5 Standar Kualitas Pabrik Baja Berstandar Internasional

Industri dan pabrik baja memainkan peran penting dalam berbagai sektor seperti pembangunan infrastruktur, manufaktur, hingga otomotif. Saking pentingnya, industrialisasi tidak akan berjalan baik tanpa adanya industri baja ini.

Mengingat akan peran baja yang vital ini, perlu adanya standar supaya jenis baja tertentu bisa dibuat secara konsisten oleh para produsen. Standar disini tentu meliputi banyak hal selama produksi baja.

Sebut saja seperti proses pembuatan baja, sifat mekanik, komposisi unsur, bentuk, struktur mikro, cara pengerjaan, proses laku panas, hingga dimensi produk baja. Dengan adanya standarisasi ini, maka baja jenis tertentu mempunyai kualitas yang setara meski diproduksi oleh pabrik yang berbeda.

Baja merupakan material perpaduan beberapa unsur berbeda. Komposisi unsur penyusun baja paling utama adalah besi.

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, untuk mencapai kualitas yang setara, perlu adanya standarisasi pada pembuatan baja. Standarisasi ini akan menjadi acuan bagi para produsen baja dan konsumen di suatu negara maupun kawasan.

Adanya standarisasi mampu menciptakan tingkat kompetisi yang adil bagi para industri dan pabrik baja. Dengan begitu, persaingan usaha menjadi lebih sehat lantaran mempunyai acuan yang sama.

Di antara banyaknya jenis baja, standarisasi atau norma-norma ini disusun dan diedarkan oleh lembaga-lembaga standarisasi. Sistem standarisasi suatu negara atau kawasan bisa juga berlaku di negara atau kawasan lain, dengan catatan negara tersebut mengakuinya.

Di Indonesia, standar yang berlaku adalah Standar Nasional Indonesia (SNI). Selain SNI, Indonesia juga mempunyai standarisasi baja lain yang berlaku di dunia. Berikut adalah penjelasan lebih lengkap standarisasi baja di Indonesia.

SNI atau Standar Nasional Indonesia merupakan satu-satunya instrumen atau standar yang berlaku secara nasional di negara kita. SNI mempunyai kekuatan hukum yang mengikat dan berlaku nasional di wilayah Republik Indonesia.

Rancangan SNI merupakan hasil susunan Komite Teknis dan disahkan oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN). Fungsi standarisasi ini adalah untuk menjamin kualitas produk pabrik baja dalam negeri.

SNI memastikan bahwa baja yang diproduksi dan digunakan memenuhi persyaratan teknis yang sesuai dengan standar keamanan, keselamatan, daya tahan, dan ketahanan.

Fokus pada standar yang relevan dengan kondisi dan kebutuhan baja lokal, SNI meliputi semua sektor di Indonesia, salah satunya material bangunan.

Semua produk atau bahan bangunan tertentu di Indonesia wajib sesuai SNI. Bilamana tidak memenuhi persyaratan SNI, produk bisa ditarik dari pasaran dan tidak mendapatkan izin jual.

Meski beberapa standar adalah hasil adopsi dari standar internasional, SNI menerbitkan standarisasi baja untuk dijadikan pedoman nasional.

Pabrik Baja - 5 Standar Kualitas Pabrik Baja Berstandar Internasional - GYS

Pada dasarnya, produk pabrik baja Indonesia terbagi menjadi 3 kategori, yaitu sudah SNI tapi masih bersifat sukarela, SNI wajib, dan belum SNI. Adapun berikut ini adalah kategori baja yang diatur dalam SNI:

  • Pipa baja saluran air dengan atau tanpa lapisan seng (SNI 0039 : 2013) untuk pipa air.
  • Baja tulangan beton (Bj TB) (SNI 2052 : 2017) untuk konstruksi.
  • Baja tulangan beton canai panas ulang (SNI 07-0065-2002) untuk konstruksi.
  • Baja tulangan beton dalam gulungan (SNI 07-0954-2005) untuk konstruksi.
  • Baja batangan untuk keperluan umum (Bj KU)
  • ‘Catatan, dalam proses abolisi’ (SNI 7614 : 2010) untuk non konstruksi.
  • Baja profil I-beam proses canai panas (Bj P I-beam) (SNI 07-0329-2005) untuk konstruksi.
  • Baja profil kanal U proses canai panas (Bj P Kanal U) (SNI 07-0052-2006) untuk konstruksi.
  • Baja profil siku sama kaki proses canai panas (Bj P Siku sama kaki) (SNI 07-2054-2006) untuk konstruksi.
  • Produk pabrik baja profil HBeam (Bj P H-beam) (SNI 2610-2011) untuk konstruksi.

JIS atau Japan Industrial Standard merupakan organisasi standar yang dibentuk oleh Pemerintah Jepang yang bergerak di bidang perindustrian. Standarisasi ini ini diawasi oleh Japan Industrial Standard Committee (JISC) kemudian Japan Standard Association (JSA) adalah yang berwenang mempublikasikan hasilnya.

JIS menetapkan spesifikasi teknis untuk berbagai jenis baja yang bisa konsumen gunakan secara efektif di berbagai bidang industri. Baik itu manufaktur, konstruksi, maupun otomotif.

JIS mencakup keseluruhan aspek teknis dari baja, seperti sifat mekanik, komposisi kimia, metode pengujian, hingga aplikasi spesifik. Adapun tujuannya adalah untuk memastikan bahwa produk pabrik baja yang diproduksi memenuhi kualitas dan performa yang dibutuhkan untuk berbagai keperluan industri.

Standar JIS merupakan salah satu standar yang diterima luas dalam industri manufaktur dan konstruksi internasional. JIS mengutamakan kualitas tingkat tinggi dan presisi dalam produksi baja.

Berikut adalah beberapa standar JIS yang berlaku untuk produk pabrik baja.

  • JIS G3101 standar untuk baja struktural, meliputi baja konstruksi dan bangunanl. Contohnya, tipe baja SS400 yang kerap diaplikasikan untuk konstruksi umum.
  • JIS G3106 standar untuk baja struktural yang lebih kuat. Kegunaannya adalah untuk pembuatan struktur berat atau kebutuhan lain yang membutuhkan kekuatan ekstra. Contohnya, tipe baja SM490.
  • JIS G5501 standar untuk produk pabrik baja plat galvanis yang berfungsi untuk melindungi baja dari korosi dengan lapisan seng. Baja ini biasanya diterapkan dalam industri otomotif dan konstruksi.
  • JIS G4304 standar untuk baja tahan karat. Tipe baja yang termasuk kategori ini adalah jenis baja stainless yang pengaplikasiannya kebanyakan di lingkungan korosif. Contohnya, tipe baja SUS304 dan SUS316.

ASTM atau American Society for Testing and Materials merupakan organisasi internasional yang menerbitkan standar untuk berbagai prok, tak terkecuali baja. Tahun 1898 silam, sejumlah ilmuwan dan insinyur Amerika secara sukarela membentuk komunitas untuk mencari solusi permasalahan seputar material besi pada rel kereta api.

Komunitas yang berakhir dengan nama American Society for Testing and Materials (ASTM) hingga saat ini sudah menyusun lebih dari 12 standar. Standar ASTM sudah banyak diterapkan oleh negara-negara maju dan berkembang untuk berbagai keperluan, seperti akademis maupun industri.

Nilai baja ASTM merupakan nilai baja yang memenuhi standar ketat seperti yang sudah ditentukan. Hal ini memfasilitasi klasifikasi, evaluasi dan spesifikasi sifat material, kimia, mekanik, serta metalurgi dari berbagai jenis baja.

Adapun standar ASTM melibatkan sifat mekanik, komposisi kimia suatu produk pabrik baja, hingga penentuan metode pengujian yang akan digunakan untuk pembuatan baja. Bahkan, di beberapa tingkatan, pembuatan baja dan perlakukan panas sudah terdapat ketentuan tersendiri dalam ASTM.

Baja ASTM bisa berupa baja struktur baja tahan karat, baja karbon, jenis feritik, paduan, atau austenitik. Namun dalam industri baja, standar ASTM ini tentunya memberikan spesifikasi yang menjamin konsistensi dan kualitas pada produk baja. 

Berikut ini adalah standar ASTM yang berlaku untuk produk pabrik baja.

  • ASTM A36 adalah standar untuk baja karbon struktural yang terkenal karena kekuatan tarik dan kemudahan las atau pembentukan. Aplikasinya adalah untuk konstruksi bangunan, jembatan, dan struktur umum lainnya.
  • ASTM A572 adalah standar untuk baja dengan kekuatan tarik tinggi dengan pengaplikasian di konstruksi berat, seperti bangunan tingkat tinggi.
  • ASTM A992 adalah standar untuk produk baja struktural yang sering dipakai pada gedung bertingkat. Jenis baja ini mempunyai ketahanan terhadap deformasi dan kekuatan luluh tinggi.
  • ASTM A53 adalah standar pipa baja untuk aplikasi tekanan tinggi atau mekanis. Contohnya pada sistem transportasi air, gas, uap, atau udara.
  • ASTM A615 adalah standar baja tulangan berprofil (deformed steel bar). Kegunaannya yaitu sebagai tulangan dalam konstruksi beton bertulang.

AISI atau American Iron and Steel Institute merupakan organisasi berwenang yang menerbitkan standar untuk baja yang digunakan di Amerika Serikat. AISI ini menjadi lembaga khusu Amerika yang membuat standar untuk komposisi produk pabrik baja.

Standar AISI mengatur bahwa 2 digit pertama ialah kode jenis baja (high carbon, high alloy, stainless steel, dan sebagainya). Sedangkan 2 digit terakhir adalah menyatakan kadar karbon dalam produk baja tersebut.

Sistem standar AISI diterapkan bersama dengan standar yang ditetapkan oleh  Society of Automotive Engineers (SAE). Berikut ini adalah contoh standar AISI untuk produk baja yang sering digunakan.

  • AISI 1018, standar baja karbon rendah dengan kandungan karbon sekitar 0,18%. Sifatnya mudah dibentuk dan dilas serta kerap digunakan dalam pembuatan komponen mesin atau bagian struktural ringan.
  • AISI 1045, standar baja karbon dengan kandungan karbon sekitar 0,45%. Cocok untuk aplikasi seperti roda gigi, baut,atau poros lantaran kesimbangan antara keuletan dan kekuatan yang cukup baik.
  • AISI 316, standar produk pabrik baja tahan karat austenitik dengan tambahan molibdenum untuk meningkatkan ketahanan terhadap korosi.
  • AISI 304, standar baja tahan karat austenitik yang mengandung nikel dan kromium. Dengan ketahanan terhadap korosi yang baik, jenis baja ini sering diaplikasikan untuk peralatan medis, peralatan medis, dan lainnya.

DIN atau Deutsches Institut fur Normung merupakan organisasi standarisasi nasional Jerman. DIN terdaftar pada Registered German Association (RGA) yang pusatnya berada di Kota Berlin.

Hingga saat ini, sudah ada ribuan standar yang disusun oleh DIN. Salah satunya yaitu DIN 476 yang merupakan standar pertama yang DIN terbitkan.

Banyak negara-negara di Eropa yang juga menerapkan DIN dan bahkan sudah diakui secara global, terutama dalam dunia teknik dan manufaktur. Dengan standar yang ketat dalam pengujian kualitas produk pabrik baja, DIN mampu menjamin keamanan dan daya tahan baja untuk berbagai aplikasi industri.

Pabrik Baja - 5 Standar Kualitas Pabrik Baja Berstandar Internasional - GYS

Produk baja yang memenuhi standar DIN populer dengan kualitas tingkat tinggi dan reputasi baik di pasar internasional. Adapun standar DIN ini meliputi berbagai produk baja dan penerapannya, seperti baja paduan, baja konstruksi, hingga baja alat.

Berikut beberapa contoh standar DIN untuk produk baja.

  • DIN 17100, standar baja struktural umum dengan aplikasi konstruksi bangunan atau jembatan. Contohnya adalah St37-2 dengan kekuatan tarik minimum sekitar 370 N/mm².
  • DIN 17200, standar baja karbon untuk tempering dan pengerasan. Contohnya C45 (DIN 1.0503) dengan aplikasi untuk komponen mesin seperti roda gigi atau poros.
  • DIN 17210, standar untuk baja tahan karat seperti X5CrNi18-10 (DIN 1.4301) yang setara dengan AISI 304. Aplikasinya di bidang peralatan medis atau industri makanan mengingat kemampuan tahan korosinya yang baik.
  • DIN EN 10025, standar untuk produk pabrik baja konstruksi canai panas. Contohnya adalah S355JR (DIN 1.0045) yang diterapkan pada konstruksi struktural.

Berbicara seputar standar pabrik baja bertaraf internasional, maka tidak bisa kita pisahkan dari keberadan International Organization for Standardization atau ISO. ISO adalah badan internasional yang mengembangkan standar untuk diberlakukan di berbagai industri di seluruh dunia.

Sistem ISO bertujuan untuk memfasilitasi perdagangan internasional dengan menetapkan persyaratan keamanan dan kualitas yang diakui secara global. Berdiri pada tahun 1947, ISO berwenang menerbitkan standar internasional yang berlaku di berbagai negara.

Kewenangan ISO meliputi berbagai bidang, termasuk teknologi informasi, lingkungan, kesehatan, dan industri manufaktur. Dibandingkan dengan standar produk pabrik di atas, maka perbedaannya dengan ISO terletak pada cakupan geografisnya.

SNI berfokus di Indonesia, JIS pada kebutuhan standar industri Jepang, ASTM dan AISI di Amerika, DIN di Jerman, sedangkan ISO mengatur standar global.

Oleh karena itu, produk pabrik baja yang sudah memenuhi standar ISO biasanya akan lebih mudah diterima di pasar internasional.

Pabrik Baja - 5 Standar Kualitas Pabrik Baja Berstandar Internasional - GYS

Jika Anda mencari baja yang berkualitas dan sudah memenuhi Standar Nasional Indonesia, Anda bisa percayakan pada PT Garuda Yamato Steel (GYS). GYS berfokus pada produksi baja, merupakan perusahaan gabungan dan kolaborasi antara Yamato Kogyo Co, Ltd, Siam Yamato Steel Co, Ltd, PT Gunung Raja Paksi Tbk, dan PT Hanwa Indonesia.

Sebagai produsen baja terkemuka di Indonesia, berkomitmen untuk menciptakan produk baja yang berkualitas, teruji, dan sesuai standar global.

Dengan keahlian dalam memproduksi baja berkualitas, GYS sudah membuktikan keunggulan produknya. GYS sudah banyak terlibat dalam proyek dan konstruksi besar seperti:

  • Hotel IKN di Kalimantan
  • Proyek Park Hyatt di Selandia Baru
  • Pabrik Hankook di Bekasi
  • Harco Glodok Jakarta
  • PLTS Kalimantan
  • dan masih banyak lagi.

GYS merupakan pabrik baja pertama di Indonesia yang berhasil memperkenalkan produk baja tahan gempa (seismic-grade steel). Di samping itu, dengan mengadopsi teknologi mutakhir, GYS mampu menghasilkan berbagai jenis produk baja berstandar seperti IWF, H Beam, dan lainnya.

Bersama PT Garuda Yamato Steel, kini akan menemukan solusi dan partner terbaik untuk setiap proyek konstruksi Anda. Untuk mengetahui lebih lanjut seputar GYS, Anda bisa berkomunikasi dengan AIKO yang merupakan AI Sales Assistant kami. AIKO akan membantu kebutuhan anda dengan lebih baik, lebih ramah, dan lebih efisien.

Standar kualitas pabrik baja yang umum digunakan ada 5 yaitu, Standar Nasional Indonesia (SNI), Japan Industrial Standard (JIS), American Society for Testing and Materials (ASTM), American Iron and Steel Institute (AISI), dan Deutsches Institut fur Normung (DIN).

Adapun ISO atau International Organization for Standardization merupakan badan internasional yang berwenang menerbitkan standar internasional secara global. ISO mempunyai cangkupan lebih luas daripada SNI, JIS, ASTM, AISI, atau DIN.

Maka dari itu, tidak heran jika produk baja yang sudah memenuhi standar ISO lebih mudah diterima di pasar internasional.

Di Indonesia, pabrik baja yang sudah menerapkan standar kualitas baja di atas adalah PT Garuda Yamato Steel (GYS). GYS menawarkan berbagai jenis baja yang tahan lama untuk semua aplikasi.

PT Garuda Yamato Steel

Alamat : Jl. Perjuangan No.8, Sukadanau, Kec. Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat

Telephone : 62 21 890-0222

Email : [email protected]

Website : http://www.garudayamatosteel.com/ 

Apa saja standar kualitas pabrik baja?

Standar Nasional Indonesia (SNI)
Japan Industrial Standard (JIS)
American Society for Testing and Materials (ASTM)
American Iron and Steel Institute (AISI)
Deutsches Institut fur Normung (DIN)

Apa peran penting dari standar kualitas pabrik baja?

Sebagai pedoman teknis yang menetapkan spesifikasi material, metode pengujian, dan proses produksi untuk memastikan hasil produk baja memenuhi kriteria tertentu dalam hal daya tahan, keamanan, dan kekuatan.

Mengapa standar internasional penting dalam industri baja?

Standar internasional seperti SNI, JIS, ASTM, AISI, atau DIN penting karena untuk memastikan kualitas, keamanan, dan keseragaman produk baja di seluruh dunia, sehingga persaingan antar produsen terjadi secara sehat.