Pabrik baja akan melakukan proses produksi. Proses ini sangat tidak biasa. Akan ada berbagai tahapan hingga akhirnya tercipta baja.
Baja sendiri merupakan salah satu bahan konstruksi yang populer. Selain itu, bahan ini juga terkenal di berbagai industri lainnya.
Proses Pembuatan di Pabrik Baja
Baja merupakan salah atau bagian logam yang pasti sudah tidak asing lagi. Logam ini memiliki banyak sekali manfaat. Tidak heran jika penggunaan logam ini sangat populer.
Salah satu industri yang paling banyak memanfaatkan baja adalah dalam bangunan. Jadi, baja memang sudah terbukti populer.
Harga dari bahan ini juga tidak terlalu mahal sehingga lebih terjangkau ke banyak orang. Untuk bisa mendapatkan satu buah baja, maka pabrik baja harus melalui berbagai tahapan.
Hal itu karena baja merupakan hasil dari perpaduan beberapa logam. Logam yang dicampur hingga menjadi baja adalah silikon, belerang, mangan, karbon, besi dan fosfor.
Selain itu, ada juga campuran sebagian kecil dari aluminium, nitrogen dan oksigen. Karbon sendiri menjadi unsur yang sangat penting pada proses pembuatan baja.
Penggunaan karbon ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kekerasan dan kekuatan dari takinya. Ketika karbon bertindak sebagai pengeras, ini akan mencegah pergeseran di dalam kisi kristal atom besi.
Dengan banyaknya kandungan karton, maka baja dengan karakteristik ini disebut sebagai baja hitam.
Ada juga jenis baja lain dengan karakteristik yang berbeda. Semua itu tergantung dengan bahan campuran dalam proses pembuatan yang digunakan.
Perbedaan Besi dan Baja
Masih banyak orang yang salah mengartikan baja sebagai besi. Padahal, keduanya adalah dua jenis yang berbeda meski sama-sama populer.
Keduanya bahkan memiliki bahan pembuatan yang berbeda. Besi adalah material alami yang berasal dari unsur ferum (Fe).
Jadi, besi sudah ada secara alami. Proses pembuatannya hanya dengan mengambil material bijih besi dari alam dan kemudian mengolahnya.
Hal tersebut tentu saja sangat berbeda dengan baja. Baja merupakan material buatan dan tidak bisa ditemukan di alam seperti halnya besi.
Baja terbuat dari percampuran berbagai unsur, seperti karbon, mangan, fosfor, sulfur, oksigen, aluminum, besi dan lainnya. Bahan-bahan campuran tersebutlah yang merupakan bahan alami.
Namun perusahaan pembuatan baja tidak bisa menemukan unsur baja di alam seperti halnya menemukan unsur besi. Itulah kenapa keduanya sangat berbeda.
Karena bahan pembuatan baja salah satunya adalah besi, tidak perlu heran jika keduanya memiliki bentuk yang mirip. Besi dan baja memang cukup mirip namun sangat berbeda.

Tahapan Pembuatannya
Pabrik baja melalui tahap pembuatan yang tidak sebentar. Pembuatan baja ini membutuhkan waktu untuk menciptakan kepingan baja.
Proses pembuatan ini juga tidak bisa dilakukan oleh orang sembarangan. Pabrik baja bahkan melibatkan mesin yang canggih.
Proses Pertama
Proses pertama dari pembuatan baja adalah dengan mempersiapkan komponen dasar. Komponen ini perlu diperhatikan dengan baik.
Tanpa komponen dasar, maka pabrik baja tidak bisa melakukan produksi. Komponen dasar ini adalah bijih besi, tanah kapur dan coke yang terbuat dari coal.
Penggunaan coke ini khusus untuk pembuatan steel. Jika bukan pembuatan steel, maka pabrik baja tidak perlu mencampur coke namun bahan dasar lainnya harus tetap ada.
Sebagai informasi, coke adalah bahan bakar untuk furnace. Untuk mendapatkan coke, coal harus diproses dengan cara khusus.
Cairan besi yang panas di dalam furnace akan terpisah menjadi 2 bagian. Bagian atas merupakan slag dan bagian bawah besi yang akan dipakai.
Besi tersebut akhirnya akan pabrik cetak menjadi pig iron. Pig iron ini memiliki kadar karbon yang bisa mencapai 2%.
Proses Kedua
Setelah menyiapkan berbagai bahan dasar, proses kedua ini masih berhubungan dengan mengolah pig iron. Tahap selanjutnya adalah memasukkan pig iron ke dalam primary steelmaking furnace.
Hal ini bisa berupa electric arc furnace, oxygen furnace dan bahkan hingga open earth furnace. Semua tergantung apa yang digunakan oleh pabrik baja.
Tahapan ini melibatkan banyak bahan kimia ke dalam furnace. Bahan-bahan dicampur hingga mendapatkan material properties sesuai keinginan.
Bahkan scrap juga terkadang dimasukkan ke dalam furnace. Dalam tahap ini, karbon yang ada di molten iron akan bereaksi dengan oksigen dan akhirnya menciptakan gas karbon monoksida.
Gas hasil tersebut harus keluar. Apabila gas tidak keluar, maka bisa membentuk gas pockets atau rimming dan menjadi rimmed steel saat dingin.
Untuk menghindari gas yang terperangkap, maka pabrik bisa menggunakan deoxidizer seperti halnya aluminium atau silikon. Baja yang dihasilkan dari tahap ini bisa berupa killed steel atau semi-killed steel.
Selain itu, baja bisa dicetak dalam bentuk slab, billet, atau bloom.
Proses Ketiga
Untuk proses pembuatan di pabrik baja selanjutnya adalah percetakan. Proses pencetakan ini bisa disesuaikan dengan bentuk kebutuhan.
Beberapa bentuk misalnya slab, bloom, atau bahkan billet. Tidak hanya itu, bahkan baja bisa dicetak menjadi berbagai macam profil.
Ada berbagai bentuk profil yang saat ini semakin populer. Misalnya seperti HBeam, Angle (siku), pipa, rel kereta, pelat atau channel.
Semua profil tersebut memiliki fungsinya masing-masing. Bahkan semakin banyak yang lebih memilih menggunakan profil baja ini.
Itulah tahapan pembuatan baja. Tahapan tersebut tentu saja menggunakan mesin yang tidak biasa sehingga harus di pabrik besar.
Proses produksi baja ini harus berlangsung dengan jumlah banyak namun waktunya juga harus lebih cepat. Dengan begitu, pabrik baja memanfaatkan teknologi mesin yang ada untuk produksi skala besar.
Penggunaan mesin di pabrik baja ini juga bukan hal yang baru. Di zaman modern, penggunaan mesin lebih hemat dan juga lebih aman.

Electric Arc Furnace (EAF)
Dengan berkembangnya zaman, maka teknologi juga ikut berkembang. Pabrik baja saat ini memiliki teknologi yang canggih.
Salah satu teknologi tersebut adalah Electric Arc Furnace (EAF). Penggunaan teknologi ini adalah untuk menciptakan baja yang berkualitas.
Dengan begitu, baja untuk tujuan konstruksi akan jauh lebih kuat. Dengan adanya teknologi ini, proses pembuatan baja akan sangat terbantu.
Untuk yang belum tahu, Electric Arc Furnace merupakan sebuah metode peleburan logam yang canggih. Peleburan logam merupakan tahapan yang sangat penting.
Teknologi ini berguna dalam material pembuat baja. Di dalam bahasa Indonesia, istilah ini terkenal sebagai tanur busur listrik yang merupakan cara revolusioner dengan energi listrik.
Dengan Electric Arc Furnace, maka furnace yang terjadi dengan lebih efektif. Furnace adalah tempat atau alat yang berperan sebagai lokasi pembakaran maupun peleburan material program.
Baja yang merupakan bahan baku utama di dalam metode ini melalui proses peleburan. Lebih menariknya, peleburan ini dilakukan dengan energi listrik.
Meski dengan tenaga listrik, namun metode ini tetap efektif. Sebab, suhu yang Electric Arc Furnace keluarkan sangat tinggi dan lebih sabil.
Penggunaan alat ini tidak kalah dengan metode tradisional dengan api. Electric Arc Furnace bahkan bisa menghasilkan suhu hingga 1648,8 Celcius atau 3000 Fahrenheit.
Daripada tungku api biasa, Electric Arc Furnace jauh lebih efektif. Pengguna bisa menyesuaikan suhu sesuai dengan kebutuhan.
Ini berbeda dengan tungku api karena pada umumnya sulit mengatur suhu. Padahal, suhu yang terlalu panas juga kurang baik dalam proses pembuatan di pabrik baja.
Tentu saja ada beberapa kelebihan dari Electric Arc Furnace. Berikut ini berbagai kelebihannya yang akan didapatkan.
Ramah Lingkungan
Proses menggunakan Electric Arc Furnace memiliki keunggulan di ramah lingkungan. Alat ini memungkinkan recycle.
Sebab, ini akan menghemat modal juga. Process Electric Arc Furnace juga lebih hemat sumber daya karena bisa menggunakan baja bekas, bukan dari biji besi.
Itulah kenapa Electric Arc Furnace akan mengurangi limbah. Proses pembuatan akan jauh lebih ramah lingkungan karena bersifat recycle atau penggunaan kembali.
Kontrol yang Mudah
Selanjutnya, penggunaan Electric Arc Furnace di pabrik baja adalah karena kontrol yang mudah. Pekerja bisa mengatur suhu alat ini.
Ini akan meningkatkan efisiensi waktu dan produktivitas baja. Proses produksi jadi lebih efektif dan tidak pemborosan energi.
Itulah kenapa teknologi ini lebih banyak digunakan. Proses produksi sudah pasti jadi lebih cepat dan praktis.

Hemat Energi
Apabila berpikir teknologi berarti boros energi, maka persepsi ini salah. Tidak semua teknologi membutuhkan banyak energi yang efeknya bisa sangat buruk di lingkungan.
Electric Arc Furnace yang digunakan pabrik baja jauh lebih hemat energi. Selain itu, Electric Arc Furnace juga hemat sumber daya.
Penghematan sumber daya ini berhubungan dengan pemakaian baja bekas dan bukan harus dari bijih besi. Tidak heran jika Electric Arc Furnace menjadi pilihan terkini.
Cara Kerja Electric Arc Furnace
Tentu saja Electric Arc Furnace memiliki cara kerja tersendiri. Untuk yang baru pertama kali mencobanya mungkin akan kebingungan.
Pabrik baja menggunakan Electric Arc Furnace dengan beberapa tahapan. Sebaiknya jangan lewatkan satu tahapan pun.
Tahap pertama adalah memasukkan bahan baku ke dalam Electric Arc Furnace. Bahan ini bisa berupa scrap, logam bekas seperti besi tua atau baja bekas.
Setelah semua bahan sudah pasti masuk ke dalam Electric Arc Furnace, segera tutup bagian atasnya dengan bahan tahan api. Bagian atas Electric Arc Furnace akan melindungi area luar dari suhu yang panas.
Sebab, proses di dalam Electric Arc Furnace membutuhkan api dan suhu yang sangat panas. Bagian atasnya tidak boleh meleleh sehingga harus tahan energi ini.
Setelah ditutup, elektroda akan diturunkan dari atap menuju ke bagian dasar tungku. Tujuannya adalah untuk memasukkan arus serta membuat busur listrik di dalamnya.
Busur listrik nantinya akan terbentuk saat elektroda mendekat ke bahan baku. Bahan baku ini memiliki suhu hingga ribuan Celcius.
Busur listrik inilah yang akan bertugas untuk melelehkan bahan baku baja baru. Itulah kenapa, suhu harus sangat panas dan berbahaya untuk manusia.
Proses pelelehan dan peleburan terjadi dengan mencairkan bahan baku. Mereka akan cair dan terpisah dengan kotoran yang menempel.
Logam yang telah mencair kemudian pabrik baja pindahkan dengan saluran khusus. Saluran ini bernama tap hole yang sangat memudahkan proses pemindahan.
Akhirnya, proses pembuatan baja dengan Electric Arc Furnace akan berakhir dengan pencetakkan bentuk. Hasil akhirnya adalah baja utuh yang baru.
Keunggulan Penggunaan Baja
Saat ini penggunaan baja semakin populer. Baja digunakan di berbagai sektor karena keunggulannya.
Hal ini tentu menjadi suatu keuntungan dari pabrik baja. Pabrik bisa mendapat keuntungan yang lebih maksimal.
Baja konstruksi banyak dimanfaatkan dalam proses pembangunan. Pemanfaatannya semakin luas dengan keunggulan sebagai berikut.
1. Kokoh dan Kuat
Keunggulan utama dari baja adalah kokoh dan kuat. Tidak heran jika proses konstruksi banyak yang memanfaatkan baja.
Memang baja ini berbeda dengan besi, namun tidak kalah kuat. Untuk yang masih bimbang dalam menggunakan baja, maka tidak perlu khawatir lagi.
Kekokohan dan keamanan dari baja sudah sangat terbukti. Dengan begitu, baja sangat tepat untuk investasi jangka panjang sebagai bangunan.
2. Ramah Lingkungan
Daripada besi, baja jauh lebih ramah lingkungan. Apalagi sudah ada teknologi pembuatan
Electric Arc Furnace yang membuat baja semakin ramah lingkungan. Hal itu karena pabrik baja bisa mendaur ulang baja bekas.
Baja bekas yang sudah tidak layak bisa dilakukan pengolahan kembali. Bahkan pembuatan baja kini tidak perlu menggunakan bijih besi.
Dengan daya tahan yang lama, penggunaan baja jadi lebih maksimal dan tidak akan mengotori lingkungan.
3. Tahan Api
Baja juga memiliki keunggulan tahap api. Pabrik baja memastikan baja mereka tahan api sehingga lebih aman digunakan sebagai struktur bangunan.
Ketika terjadi kebakaran, baja tidak akan menjadi perambatan api. Dengan begitu, lama-lama api akan mati karena bukan bahan yang mudah terbakar.
Hal ini tentu berbeda dengan bahan seperti kayu. Kayu merupakan bahan organik yang sangat mudah terbakar ketika terjadi kebakaran.
Apabila rumah menggunakan kayu, maka api akan lebih mudah merambat. Itulah kenapa. Pengguna baja jauh lebih untung daripada harus menggunakan bahan organik seperti kayu yang cenderung lebih mahal.
4. Resistensi Gempa
Selanjutnya, baja ternyata juga lebih resisten terhadap gempa. Untuk daerah di Indonesia yang sering terjadi gempa, baja tentu cocok untuk menjadi kerangka rumah.
Gempa sendiri merupakan salah satu bencana alam yang tidak bisa diprediksi. Itulah kenapa seringkali gempa memakan korban jiwa dan kerusakan besar.
Sudah banyak ahli yang mencari cara agar bangunan tahan gempa. Untuk itu, baja menjadi salah satu material yang bisa dipilih.
Baja memiliki sifat yang fleksibel. Pabrik baja merancang baja untuk mendukung bahan gravitasi sehingga memiliki kapasitas yang cukup untuk menahan beban akibat angin atau gempa bumi.
5. Penggunaan yang Luas
Selanjutnya, baja ini dapat digunakan di berbagai sektor. Konstruksi baja bisa untuk bangunan komersil seperti ruko, restoran atau kos.
Meski begitu, baja juga bisa untuk hunian pribadi. Bahkan bangunan industri berat dan tinggi juga bisa didukung dengan baja.
Itulah kenapa baja banyak digunakan sebagai pendukung jembatan atau gedung sehingga lebih berkualitas.
GYS (Garuda Yamato Steel)
GYS (Garuda Yamato Steel) merupakan salah satu distributor utama baja di Indonesia. Kami menawarkan baja H-Beam dan IWF dengan kualitas yang terjamin.
Tentu saja GYS (Garuda Yamato Steel) menggunakan teknologi Electric Arc Furnace. Dengan teknologi modern ini, baja yang dihasilkan lebih berkualitas juga.
Untuk yang membutuhkan baja dengan fungsi di berbagai sektor, GYS (Garuda Yamato Steel) jadi tempat yang tepat. Harganya cukup terjangkau dengan kualitas luar biasa.
Untuk project yang pernah menggunakan baja GYS cukup banyak. Mulai dari PLTS Kalimantan, Harco Glodok Jakarta, Hankook Bekasi dan lainnya.
Sebagai pabrik baja, GYS (Garuda Yamato Steel) ingin memberikan yang terbaik kepada konsumen sebagai pabrik pertama di Indonesia yang memproduksi Seismic Grade Steel. Jadi, kami menggunakan teknologi modern dan termutakhir.
Ini akan membantu proses produksi semakin cepat dan memenuhi kebutuhan konsumen.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan informasi dan harga produk anda dapat menghubungi AIKO, AI Sales Assistant GYS. Dapatkan pengalaman bertransaksi yang lebih baik, ramah, dan efisien melalui AIKO.
Kesimpulan
Pabrik baja modern di Indonesia memiliki proses produksi yang kompleks dan canggih untuk menghasilkan baja berkualitas tinggi. Baja merupakan material penting dalam konstruksi dan berbagai industri lainnya, dibuat melalui perpaduan beberapa logam seperti besi, karbon, mangan, dan lainnya.
Proses produksi baja mencakup beberapa tahapan utama, mulai dari persiapan bahan baku, peleburan di dalam furnace, hingga pencetakan dalam berbagai bentuk seperti slab, billet, atau profil struktural. Teknologi canggih seperti Electric Arc Furnace (EAF) digunakan untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi limbah, serta menjaga kualitas baja yang dihasilkan.
Keunggulan EAF antara lain ramah lingkungan, hemat energi, dan memiliki kontrol suhu yang lebih baik dibandingkan metode tradisional. Dengan teknologi ini, produksi baja menjadi lebih cepat, praktis, dan ekonomis. Oleh karena itu, pabrik baja modern seperti GYS menjadi pilihan terbaik bagi industri konstruksi dan manufaktur di Indonesia.
PT Garuda Yamato Steel
Alamat : Jl. Perjuangan No.8, Sukadanau, Kec. Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat
Telephone : 62 21 890-0222
Email : [email protected]
Website : http://www.garudayamatosteel.com/
FAQ
Menyiapkan bahan baku.
Melakukan proses furnace.
Proses pencetakan.
Ramah lingkungan
Kontrol yang mudah
Hemat energi
Pembuatan dengan proses modern
Pabrik pertama di Indonesia yang memproduksi Seismic Grade Steel